Langsung ke konten utama

Satu Sajak Yehuda Amichai



TENTANG DUNIA

Tentang dunia,

Aku selalu seperti seorang murid Socrates,

Berjalan di sampingnya,

Mendengarkan pendapat dan pengalamannya

Hal itu membuatku untuk selalu mengatakan:

Ya. Ya memang demikian adanya.

Anda selalu benar,

Di kedalaman kata-kata Anda tersimpan kebenaran.



Sedang tentang hidupku,

Aku seperti Venesia selalu:

Segala sesuatu hanya berjalan pada orang lain

Dalam diriku hanya cinta gelap yang mengalir.



Tentang tangisan, tentang kesunyian

Aku selalu seperti sangkakala

Seluruh tahun memendam satu ledakannya

Untuk Hari yang Mengerikan.



Tentang tindakan

Aku selalu seperti Kain:

Mengembara

Dalam menghadapi tindakan, yang tak akan kulakukan

Atau, yang telah terjadi

Membuatnya tak dapat ditukarkan lagi.



Adapun telapak tanganmu,

Adapun isyarat hatiku,

Juga rencana-rencana tubuhku,



Tentang tulisan di dinding

Aku selalu bodoh

Aku selalu tak dapat membaca dan menulis

Dan kepalaku seperti



kepala tumbuhan liar yang tolol



Hanya tahu desir dan arah

Angin

Saat takdir melintasiku

Menuju sejumlah tempat yang lain. 


(Sumber Terjemahan: Yehuda Amichai Selected Poems)



Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI PANJANG ANNA AKHMATOVA

REKUIEM 1935-1940 Bukan, bukan di bawah naungan langit asing atau di bawah perlindungan orang asing aku berbagi bersama saudara sebangsaku tapi di sana, di mana kemalangan bangsaku telah berlalu. (1961) PENGANTAR Pada hari-hari mengerikan rezim Nikolai Yezhov kuhabiskan tujuh belas bulan dalam antrean penjara di Leningrad. Suatu ketika, seseorang ‘mengenaliku’ di sana. Lalu seorang perempuan, berdiri di belakangku, yang, tentunya, tak pernah mendengar namaku, seketika tersentak dari lamunannya yang lesu —hal wajar bagi kami di sana—lantas bertanya ke padaku, berbisik di telingaku (di sana setiap pembicaraan hanya berlangsung lewat bisikan): “Bisakah kau jelaskan semua ini?” dan kujawab: “Ya, aku bisa.” Tiba-tiba sesuatu yang mirip senyuman terpancar pada apa yang selama bertahun-tahun cuma seraut wajah datar. (Leningrad, 1 April 1957)  PERSEMBAHAN Gunung-gunung menggelincir karena bencana ini, sungai-sungai besar tak lagi mengalir...

KISAH DI BALIK LAGU ABAH IWAN

Judul Buku:      Mentari Sang Kelana: Cerita dan Makna Lagu-lagu Iwan Abdulrachman Penulis:             Arie Malangyudo Penerbit:           Kepustakaan Populer Gramedia Tahun Terbit:    September, 2017 (Cetakan Pertama)   Halaman:          xii + 273 hlm; 14 cm x 21 cm ISBN:               978-602-424-676-1 Iwan Abdulrachman alias Abah Iwan adalah nama penting dalam khazanah musik balada (folks) Indonesia. Karakternya kuat. Karya-karyanya memukau dan mantap. Kiprahnya sebagai musikus membentang sejak usia 17 tahun hingga sekarang. Lewat buku Mentari Sang Kelana: Cerita dan Makna Lagu-lagu Iwan Abdulrachman; Arie Malangyudo berupaya menggali pesan sekaligus menyingkap asbabu-nuzul lagu-lagu yang ditulis sang maestro. Sejak 196...

Satu Sajak Abdulla Tuqai

PENGARUH Di saat paling sulit dan keras dalam kehidupan; Jika aku terbakar dalam api rindu dan kepedihan: Cepat kubaca sebuah bagian indah dari al-quran, Seluruh luka direnggut oleh tangan gaib yang terulur dari jiwa. Bahkan seluruh keraguan terbang dari hati dan aku pun mulai menangis: Dengan tangisan suci kuurai mutiara di pipi; Hatiku sungguh bersih, kubaca iman dan menjadi seorang mukmin; Rasa nyaman melingkupi: aku terbebas dari beban berat menghimpit ini; Ya Allah! Segala yang kau larang sepenuhnya tertolak dan rusak, ucapku. Aku pun bersujud dan berkata “Allah Maha Benar! Allah Maha Besar!” 1908