SEBAB
AKU TAK SANGGUP MENGHENTIKAN MAUT
Sebab aku tak sanggup
menghentikan maut—
dengan ramah maut pun
menghentikanku—
kereta kuda disiapkan
untuk kami—
juga untuk hidup yang
abadi.
Perlahan kami
melaju—maut tahu untuk tidak terburu-buru
maka aku sisihkan
tenaga serta
kesengganganku,
untuk kesopanannya itu—
Kami melewati sekolah,
di mana anak-anak berjuang
saat istirahat—di
gelanggang—
kami melewati padang
biji pemandangan—
kami melewati posisi
matahari—
Atau lebih tepatnya—ia
melewati kami—
embun tumbuh dingin dan
gemetar—
hanya demi sutera
tipis, gaunku—
selendangku—satin biasa
itu—
Kami berhenti di depan
sebuah rumah yang tampak
seperti gundukan tanah—
Atapnya jarang-jarang
terlihat—
hiasan dinding—berada
di di tanah—
Sejak saat itu—bahkan
abad demi abad—
terasa lebih singkat
ketimbang hari
aku pun menduga bahwa
kepala ini kuda
tengah menghadap alam
baka—
(Diterjemahkan dari puisi Emily Dickinson Because I Could Not Stop For Death)
Komentar
Posting Komentar