SEKADAR SAJAK
—Rose Novia
Di tepi telaga yang
luas dan tenang itu
kupandangi lagi
wajahmu.
Betapa lebat sepasang
alis matamu
betapa hebat engkau
menggentarkan hatiku.
Matamu, bola dunia yang
sesungguhnya itu
ternyata menyimpan ketenangan
dan keluasan
sebuah telaga. Sungguh
segar udara kuhirup
di sela embusan napasmu.
Aku pun percaya
bibirmu yang sehat dan
pipimu yang padat
tak kalah mempesona
tinimbang tanah coklat
menumbuhkan aneka
bunga.
Menyusuri seluruh
rahasia dan keindahan di wajahmu
hatiku sampan kecil
yang sengsara
terguncang seketika, mabuk
dalam pusaran
senyumanmu yang bersahaja.
Di dekatmu, derita
hidup itu tak ada.
Bahkan saat kupandangi
lagi matamu yang teduh
aku benar-benar lupa
bahwa aku sekadar
menulis sajak, di tepi
sebuah telaga.
Komentar
Posting Komentar