Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Satu Sajak Nizar Qabbani

  PELAJARAN MENGGAMBAR Anakku meletakkan kotak gambarnya di depanku lalu memintaku menggambar seekor burung. Kucelupkan kuas pada cat abu itu kugambar sebuah kotak dengan kunci dan palang pintu. Matanya terbelalak heran: “... Ayah, bukankah ini penjara, tahukah kau bagaimana menggambar burung?” Kukatakan padanya: “Nak, maafkan aku. Aku sudah lupa pada bentuk burung-burung.” Anakku meletakkan buku gambarnya di depanku lalu memintaku menggambar tangkai gandum. Kugenggam pena dan kugambar tangkai senapan. Anakku menertawakan kebodohanku, bertanya “Ayah, tak tahukah engkau, perbedaan tangkai gandum dan senapan?” Kukatakan padanya, “Nak, aku pernah mengetahui bentuk tangkai gandum sekerat roti dan kembang mawar. Tapi di saat segenting ini pohon-pohon hutan telah bergabung bersama tentara dan mawar-mawar mengenakan seragam yang kusam. Kini saatnya tangkai gandum bersenjata burung-burung bersenjata budaya bersenjata bahkan agama pun bersenjat...

Satu Sajak Abdulla Tuqai

PENGARUH Di saat paling sulit dan keras dalam kehidupan; Jika aku terbakar dalam api rindu dan kepedihan: Cepat kubaca sebuah bagian indah dari al-quran, Seluruh luka direnggut oleh tangan gaib yang terulur dari jiwa. Bahkan seluruh keraguan terbang dari hati dan aku pun mulai menangis: Dengan tangisan suci kuurai mutiara di pipi; Hatiku sungguh bersih, kubaca iman dan menjadi seorang mukmin; Rasa nyaman melingkupi: aku terbebas dari beban berat menghimpit ini; Ya Allah! Segala yang kau larang sepenuhnya tertolak dan rusak, ucapku. Aku pun bersujud dan berkata “Allah Maha Benar! Allah Maha Besar!” 1908

Satu Ulasan tentang Buku Joko Pinurbo

UPAYA PUITWIT MENAKLUKAN PUISI Penyair Joko Pinurbo (Jokpin) menerbitkan buku barunya, Haduh aku di-follow . Berbeda dengan buku puisi sebelumnya, karya Jokpin kali ini hadir dengan sampul yang sangat mencolok. Buku dengan ukuran yang lebih besar dibanding buku Jokpin lainnya ini, seluruh halamannya dipenuhi ilustrasi-ilustrasi menarik karya Rio Suzandy. Jika melihat selintas, penggemar fanatik Jokpin mungkin akan kecewa melihat buku terbaru penyair kesayangannya hadir dengan kondisi ngepop . Terlepas dari penampilannya, buku yang memuat tulisan Jokpin   ini saya kira sangat layak dibicarakan. Dasar penyair, terlebih penyair Jokpin, berbagai upaya terus ditempuh untuk memanjangkan nafas kepenyairannya. Setelah sukses dengan “celana”, “ranjang”, “kuburan”, dan “ibu”, obsesi Jokpin untuk terus mengeksplorasi benda-benda domestik lain di sekitar tubuh manusia ternyata belum habis. Bahkan secara radikal, dalam Haduh , aku di-follow , upaya Jokpin untuk mengeksplorasi be...

Satu Sajak Anna Akhmatova

MENGENANG M. B . Inilah pemberianku, tanpa mawar di kuburmu, atau pembakaran sebatang dupa. Kau tinggal menyendiri, sampai akhir memelihara penghinaanmu yang luar biasa. Kau minum anggur, menceritakan lelucon paling licik, hingga suatu saat tercekik di dinding menyesakkan. Kau biarkan perempuan asing buruk masuk, lalu ia pun tinggal bersamamu. Kini kau pergi, tak seorang pun mengucapkan sepatah kata mengenai kehidupanmu yang agung dan bermasalah. Hanya suaraku, mirip flute , akan meratap pada upacara bodoh pemakamanmu. Oh, siapa berani percaya bahwa aku setengah gila, aku sakit, berkabung untuk masa lalu yang terkubur, aku, membara di atas lambat nyala api, kehilangan segalanya sekaligus melupakan segalanya, ditakdirkan untuk memperingati seorang lelaki yang begitu penuh kekuatan dan kemauan serta temuan-temuan menggembirakan yang tampaknya saat kemarin bercakap denganku tengah menyembunyikan getar lukanya yang mematikan itu. (Di...