Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2015

Satu Sajak Nizar Qabbani

  PELAJARAN MENGGAMBAR Anakku meletakkan kotak gambarnya di depanku lalu memintaku menggambar seekor burung. Kucelupkan kuas pada cat abu itu kugambar sebuah kotak dengan kunci dan palang pintu. Matanya terbelalak heran: “... Ayah, bukankah ini penjara, tahukah kau bagaimana menggambar burung?” Kukatakan padanya: “Nak, maafkan aku. Aku sudah lupa pada bentuk burung-burung.” Anakku meletakkan buku gambarnya di depanku lalu memintaku menggambar tangkai gandum. Kugenggam pena dan kugambar tangkai senapan. Anakku menertawakan kebodohanku, bertanya “Ayah, tak tahukah engkau, perbedaan tangkai gandum dan senapan?” Kukatakan padanya, “Nak, aku pernah mengetahui bentuk tangkai gandum sekerat roti dan kembang mawar. Tapi di saat segenting ini pohon-pohon hutan telah bergabung bersama tentara dan mawar-mawar mengenakan seragam yang kusam. Kini saatnya tangkai gandum bersenjata burung-burung bersenjata budaya bersenjata bahkan agama pun bersenjat...